PERMURIDAN HANYA BASA-BASI

Shalom Prajurit Kristus!

Bagaimana kabar saudara hari-hari ini? Apakah tetap bersemangat di dalam Tuhan? Kami berdoa demikian! Karena seharusnya di dalam Tuhan tidak ada kata jenuh, jika kita benar-benar mengerti apa yang sedang kita kerjakan hari-hari ini.

Ya! Sepertinya jika kita membaca judul di atas, banyak dari kita yang tentu tidak akan setuju jika permuridan dikatakan hanya basa-basi saja. Benar, tetapi mari kita periksa. Apakah di dalam hidup kita, kita benar-benar menghargai nilai-nilai permuridan itu? Atau ternyata kita hanya menjalankannya hanya basa-basi saja?

Karena, semua orang bisa datang ke gereja, dan semua orang bisa saja dimuridkan, semua orang bisa saja merasakan dampak permuridan dalam hidup mereka. Tetapi, tidak semua orang benar-benar mengharagai permuridan! Sehingga itulah mengapa ada orang-orang yang akhirnya berhenti di tengah jalan, dan mengambil jalannya sendiri, ada orang-orang yang hanya standar-standar saja, ada orang yang hanya cukup berjemaat dengan baik dan dimuridkan saja, itu cukup.

Saudara, apa yang Tuhan mau tidaklah demikian! Ia memanggil anda, memilih anda, bukan hanya untuk sekedar menjadi orang Kristen yang setiap minggu ke gereja, ikut persekutuan, dan menikmati berkat-berkatnya saja! Anda tidak di panggil untuk mengumpulkan pundi-pundi berkat untuk hidup anda, anda menjadi Kristen bukan untuk DIBERKATI! Berkat itu PASTI! Jadi tidak perlu dikejar-kejar!

Dietrich Bonhoeffer seorang teolog dan misionari Jerman, dalam bukunya yang berjudul “The Cost of Discipleship” menuliskan “Ketika Kristus memanggil seseorang, Ia menawarkan nya untuk datang dan mati”. Tahukah anda, bahwa ternyata saat anda dipanggil Tuhan, Tuhan telah menawarkan untuk Datang dan Mati! Datang kepada-Nya dan Mati didalam-Nya, mati atas segala ke-AKU-an anda. Karena selama kita mengatakan bahwa kita adalah Kristen, tetapi hidup kita masih ‘tentang diri sendiri’ kita tidak akan pernah benar-benar mengerti karya Kristus di kayu salib, dan kita tidak akan pernah menghargai Kristus selama hidupnya, dan kita tidak akan pernah bisa menghargai nilai-nilai permuridan itu sendiri! Semua yang kita pikirkan hanyalah diri kita sendiri dan perut kita saja! Mengikut Tuhan bukanlah hanya bicara mengenai berkat saja! Tetapi anda dipanggil Tuhan untuk PERGI! Dan Memuridkan! Terus, dan terus! (Matius 28:19-20)

Mari bersama kita pastikan, dan uji diri kita, seberapa besar kita menghargai pengorbanan Yesus di kayu salib, dan seberapa besar kita menghargai permuridan? Karena jika kita menghargai itu semua, mustahil jika kita tidak memuridkan juga! Seorang yang menghargai itu semua, PASTI AKAN MEMURIDKAN!

Lalu bagaimana kehidupan kekristenan kita? Apakah hanya rutinitas saja? Apakah kita memuridkan hanya sekedar basa-basi saja, tanpa ada hati di dalamnya? Atau hanya supaya kita terlihat “Wow” karena kita memuridkan dan di muridkan? Semua motivasi itu, kita sendiri lah yang tahu, dan tidak ada satu orang pun yang pantas untuk menghakimi kita, yang tahu adalah diri kita sendiri dan Tuhan.

Maka dari itu, biarlah kita terus berjuang.

Memang ikut Tuhan itu tidak enak ...

Siapa yang bilang ikut Tuhan itu enak, dan selalu diberkati? Jika demikian nampaknya terlalu murah darah Yesus untuk setiap kita ... Kita memang menerima keselamatan dengan cuma-cuma, tetapi hal itu bukan berarti bahwa Kasih Karunianya adalah sesuatu yang murahan!

Setiap hari adalah perjuangan, setiap hari adalah pikul salib, setiap hari adalah sangkal diri.

Permuridan berbicara tentang hidup kita, permuridan bukanlah hal yang main-main, dan untuk permuridan kita akan menghabiskan seluruh hidup kita. Jadi, apakah permuridanmu hanya basa-basi saja atau tidak?

Tetap semangat dan Tuhan Yesus berkati!

IMANUEL!!!