HOW WAS YOUR DAY?

Shalom Prajurit Kristus!
Menjelang kedatangan Tuhan kedua kali, bagaimanakah hari-hari teman-teman? Apakah biasa-biasa saja? Atau semua nampaknya seperti rutinitas saja? Ataukah memang setiap harinya kita benar-benar berjuang untuk memberikan yang terbaik bagi Tuhan? Jawaban sesungguhnya, kita lah yang tahu.

Seringkali kita mengabaikan hal-hal kecil yang terjadi dalam hidup kita dan menganggap semua itu biasa. Seringkali kita menjalani hari-hari kita, seolah-olah kita menggampangkan bahwa hari esok masih ada.
Sekarang jika setiap kita disuguhi pertanyaan “Apakah kamu jamin, bahwa besok kamu masih hidup?” Maka kita semua akan ragu, karena kita tidak dapat menjamin bahwa hari esok kita masih dapat tetap hidup. Siapakah diantara kita yang mengetahui lama nya usia seseorang? Seorang yang hari ini ada, kemudian tiba-tiba sudah meninggalkan kita. Maka sebenarnya, jika hari ini kita dapat bangun tidur, kemudian dapat menghirup udara segar, dan menyelesaikan hari dengan beristirahat, itu semua semata-mata hanya anugerah dan kasih karunia Tuhan saja! Jadi dapat dikatakan, betapa bodohnya kita jika kita menjalani hari ini dengan sembarangan, dan tidak memperhatikan dengan seksama bagaimana kita hidup.

Ada sebuah kata-kata dalam bahasa Inggris “Grace was free, but it doesn’t mean it was cheap.” Ya, benar sekali! Kasih karunia itu memang cuma-Cuma, atau gratis diberikan kepada kita, tetapi itu bukan berarti kasih karunia itu menjadi murahan di hidup kita!
Kita harus benar-benar mengerti hal ini, dan sebenarnya dengan kita main-main atau tidak serius menjalani hari-hari kita, melakukan tindakan-tindakan yang sembarangan, mengucapkan kata-kata yang tidak penting; hal-hal tersebut membuktikan bahwa kita sedang menganggap kasih karunia Tuhan menjadi sesuatu hal yang murahan di hidup kita.

“Adakah kamu sebodoh itu? Kamu telah mulai dengan Roh, maukah kamu sekarang mengakhirinya di dalam daging?” (Galatia 3:3 TB)

Kita mungkin telah memulai hari kita dengan baik, pagi-pagi benar mungkin kita telah memberikan yang terbaik untuk Tuhan, tetapi sepanjang hari, apakah kita menjalaninya dengan baik? Bahkan pada saat kita menutup mata, apakah kita mengakhirinya juga dengan baik? Mulailah dengan Roh, dan akhirilah dalam Roh juga! Hidup kita terlalu luar biasa untuk kompromi dan main-main. Sedikit-sedikit kita dengan mudah dapat berkata “Aku gagal hari ini, aku jatuh dalam dosa.”, “Yah, lagi-lagi aku jatuh dalam dosa ...”
Jika kita merenungkannya, sebenarnya makna kata ‘jatuh’ adalah ‘tidak sengaja terperosok, atau terjatuh’ intinya tidak sengaja bukan? Jatuh, bukanlah hal yang kita inginkan terjadi bukan? Tetapi coba renungkan, saat kita mau berbuat dosa, sebenarnya tahukah kita bahwa itu dosa? Sadarkah kita bahwa saat itu, didepan mata kita ada dosa mengintip? Tentunya kita SADAR!
Lalu, saat kita MEMILIH untuk tetap melakukannya, kemudian kita berkata bahwa kita ‘jatuh dalam dosa’ rasanya ada kesalahan dengan kata-kata tersebut?
Itu namanya, kita MENCEBURKAN diri ke dalam dosa. Bukan jatuh, karena kita tahu, dan kita mau melakukannya!
Pertanyaannya, sanggup kah kita untuk tidak melakukan dosa? Tentunya kita sanggup! Karena itu adalah pilihan!

“Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif, dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat. Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan. Dan janganlah kamu mabuk oleh anggur, karena anggur menimbulkan hawa nafsu, tetapi hendaklah kamu penuh dengan Roh,” (Efesus 5:15-18 TB)

Biarlah kita sama-sama mengerti akan hal ini, sehingga saat kita menjalani hari-hari kita, kita tidak lagi main-main, kita benar-benar hidup dengan seksama, menjaga kekudusan kita di hadapan Tuhan. Karena apa yang didepan manusia, dapat kita reka-reka bukan? Tetapi di hadapan Tuhan semua terlihat. Yang terpenting bukanlah kita berbuat ‘seolah benar’ didepan manusia, tetapi berbuatlah benar karena kita mau memberikan hidup kita, yang terbaik sebagai persembahan bagi Tuhan kita.
Kita sudah memulai dalam Roh, jangan lah kita bodoh dengan mengakhirinya di dalam daging! Karena bukan awalnya yang menentukan, tetapi bagaimana akhirnya, itulah yang menentukan.
Jesus is coming soon! Whether you are ready or not.

Together, we are better and stronger!
Imanuel!!!

Komentar

Postingan Populer