PERFECT LIKE FATHER
Shalom Prajurit Kristus!
Mari kita menjalani hari-hari kita dengan penuh
mawas, karena kita tahu bahwa waktu kita tidak banyak lagi dan Tuhan Yesus
segera datang. Amen?!
Jikalau pekan lalu kita sharing mengenai ‘To Be
Like Jesus’ dan kita juga membahas mengenai ‘What Would Jesus Do’ hari ini kita
pun akan membahas hal yang lebih spesifik lagi.
Dalam menjalani hari-hari, kita sudah cukup
tertantang untuk hidup semakin serupa dengan Kristus yang tidak hanya sekedar
klise saja, dan untuk hidup seperti Kristus telah hidup, ternyata tidaklah semudah
mengucapkannya.
Maka daripada itu sangatlah penting untuk kita
mengerti dan melakukannya sungguh-sungguh dalam hidup kita.
Dalam hari-hari yang kita alami, sepertinya ada
saja hal yang menuntut respon diri kita, dan ternyata terkadang respon yang
kita pilih bukanlah respon yang terbaik, dan bukanlah respon seperti yang Yesus
lakukan. Tetapi, setiap hari adalah perjuangan , dan jangan pernah kita
berharap mendapatkan sesuatu jikalau kita saja tidak pernah membayar harganya.
Jatuh bangun tentunya ada, tetapi bukan berarti kita tidak dapat menjadi
seperti Yesus.
“Yah gak apa-apa lah kak, mana ada sih kak
manusia yang sempurna? Semua juga bisa berbuat salah ...”
“Lah loh, ada deeeek manusia yang sempurna!
Yesus itu bukti, bahwa manusia bisa sempurna!”
Ya, benar sekali! Mengapa Yesus sempurna? Karena
Ia tidak berbuat satu dosa kesalahan apapun selama Ia hidup ...
Lalu, apakah Yesus itu ‘kebal-dosa’? Tentunya
tidak teman-teman, Yesus bisa saja melakukan dosa. Tetapi bedanya adalah ‘Yesus
MEMUTUSKAN dan MEMILIH untuk tidak melakukan dosa!’
Coba kita ingat betul-betul, saat saudara
hendak berbuat dosa, apakah itu saudara lakukan dengan tidak sadar? Atau
mungkin setengah sadar? Tentunya, saudara melakukannya dengan kesadaran penuh
bukan? Anda tahu itu adalah dosa, dan anda tetap MEMILIH untuk melakukannya!
Anda tahu anda akan berbohong, dan anda tetap
MEMILIH untuk melakukan kebohongan,
Anda tahu anda akan melakukan kecurangan, dan
anda tetap MEMILIH untuk melakukan kecurangan,
Anda tahu anda akan melakukan dosa kekudusan,
dan anda MEMILIH untuk melakukannya.
Apakah saudara pikir itu kebetulan? Tentunya
tidak, karena semua itu dilakukan karena kesengajaan. Jadi, jikalau kita
berdalih dan berkata “Yaaah gimana ya kak, saya jatuh lagi dalam dosa yang
sama.”
Sebetulnya sangatlah tidak masuk akal, mengapa?
Karena mengingat bahwa seseorang yang JATUH tentunya dilakukannya TANPA
SENGAJA. Jikalau dilakukan dengan sengaja itu namanya bukanlah lagi JATUH,
melainkan MAIN-MAIN.
Teman-teman yang terkasih didalam Tuhan,
mengikut Tuhan itu tidak bisa setengah-setengah. Tidak bisa kita berkata kita
mau mengikut Tuhan dengan sungguh di bibir kita, tetapi hidup kita tidak sungguh
mengikut Tuhan.
Mengikut Tuhan adalah terus memikul salib,
menyangkal diri dan terus berjuang hingga kita menjadi sempurna seperti
Kristus.
Firman Tuhan dalam Matius 5:48 berkata,
“Karena itu haruslah kamu sempurna, sama
seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna."
Karena BAPA kita di sorga itu sempurna, maka
tentu saja karakter itu pun ada dalam diri kita. Tetapi seringkali kita yang menipu
diri sendiri, dengan berdalih bahwa tidak ada manusia yang sempurna, yang
sempurna hanyalah kue lapis legit saja.
Menjelang kedatangan Tuhan kembali, biarlah
setiap hari di hidup kita, kita kita terus berjuang semakin serupa dengan
Kristus.
“Nobody’s Perfect is a LIE. There was Someone
before who died on the cross.”
Jesus is coming soon!!!
Together, we are better and stronger!
Imanuel!
Komentar
Posting Komentar