UNDERSTANDING WHO WE ARE


Shalom Prajurit Kristus!

Berbicara megenai ‘melakukan pekerjaan Bapa’ kita harus mengerti dimana posisi kita dan juga kita harus tahu status kita sebagai Anak Tuhan ...
Jangan pernah kita berfikir akan melakukan pekerjaan Bapa, sedangkan kita sendiri tidak mempunyai hubungan yang baik dengan Tuhan.
Jangan pernah kita berfikir mau melakukan pekerjaan Bapa, tetapi kita sedikit-sedikit masih saja beralasan ‘Saya lagi gak On Fire, kak.’, ‘Saya lagi gak semangat ikut Tuhan, kak.’, ‘Gimana yah kak, saya habis bikin dosa, jadi buat apa saya deket sama Tuhan?’
Halo? Teman-teman yang dikasihi oleh Bapa di Surga? ... Lalu selama ini Tuhan Allah mana yang kita kenali? Apakah dengan semudah itu kita dapat berkata, saya sedang tidak on fire, saya sedang tidak bersemangat ikut Tuhan? Mengikut Tuhan adalah perjuangan! Dan dalam mengikut Tuhan seharusnya tidak ada istilah dalam kamus kita untuk tidak on fire atau tidak bersemangat dalam Tuhan, hal itu berarti yang bermasalah adalah diri kita sendiri.
Karena jikalau kita tahu dan sadar betapa luar biasanya hidup kita, kita tidak akan tidak bersemangat mengikut Tuhan!

‘Wah kak, lalu gimana kalau kita lagi berdosa?’
‘Wah dek, tidak ada hubungannya kamu sedang berdosa atau tidak. Ya kalau kamu berdosa, kamu minta ampun sama Tuhan dan jangan sekali-kali kamu lakukan lagi, setelah itu bangkit kembali! Itu bukan berarti hubunganmu dengan Tuhan rusak to? Semua kita bisa saja berbuat dosa, tetapi ingat! Setelah kita menerima Tuhan, dosa tidak lagi dapat menguasai kita! Hal ini adalah perkara bagaimana kamu mengerti posisimu di hadapan Tuhan. Firman Tuhan sudah cukup jelas to di Alkitab?’
JADI ... tidak ada istilah ‘tidak on fire’ ‘sedang tidak semangat’ dan sebagainya dalam kamus kita! Tidak ada satu hal pun yang bisa menjadi alasan kita untuk tidak on fire bersama Tuhan!

Nah, teman-teman ... untuk melakukan Pekerjaan Bapa, itu mutlak kita harus connect dengan Tuhan selama 24 jam, kita harus memiliki hubungan pribadi yang berkualitas dengan Bapa di Surga, sehingga kita pasti akan melakukan apa yang Bapa mau, karena kita selalu dengar-dengaran dengan Bapa. Pastikan juga bahwa kita mengerti posisi kita sebagai seorang yang merdeka dan seorang yang mempunyai kuasa.

Mari kita menengok sejenak kisah Yusuf, kita ingat bukan dengan Yusuf, saat ia dalam penjara dan ia keluar dari penjara, ia dibawa untuk menemui Firaun, dan ia mengartikan mimpi Firaun, dan tidak lama setelah itu, ia diberikan kuasa atas seluruh tanah Mesir. Seperti tertulis dalam kitab Kejadian 41:39-44 berikut :

Kata Firaun kepada Yusuf: "Oleh karena Allah telah memberitahukan semuanya ini kepadamu, tidaklah ada orang yang demikian berakal budi dan bijaksana seperti engkau. Selanjutnya Firaun berkata kepada Yusuf: "Dengan ini aku melantik engkau menjadi kuasa atas seluruh tanah Mesir." Sesudah itu Firaun menanggalkan cincin meterainya dari jarinya dan mengenakannya pada jari Yusuf; dipakaikannyalah kepada Yusuf pakaian dari pada kain halus dan digantungkannya kalung emas pada lehernya. Lalu Firaun menyuruh menaikkan Yusuf dalam keretanya yang kedua, dan berserulah orang di hadapan Yusuf: "Hormat!" Demikianlah Yusuf dilantik oleh Firaun menjadi kuasa atas seluruh tanah Mesir. Berkatalah Firaun kepada Yusuf: "Akulah Firaun, tetapi dengan tidak setahumu, seorangpun tidak boleh bergerak di seluruh tanah Mesir."

Setelah kita membaca ayat diatas, kita tahu bahwa Yusuf diarak ke seluruh Mesir, dan semua orang hormat akan Yusuf. Kemudian pertanyaannya adalah, mengapa orang-orang Mesir saat itu memberi hormat kepada Yusuf? Kita semua tahu, bahwa Yusuf mengenakan atribut dari seorang Firaun, ia menggunakan kereta kudanya, ia mengenakan jubah kerajaan, kalung, dan bahkan cincin Firaun sebagai materai yang menyatakan Firaun memberi kuasa kepadanya. Lalu bagaimana Yusuf dapat main-main, saat ia mengerti pekerjaan apa yang harus ia kerjakan, dan bagaimana Yusuf dapat tidak bersemangat, sedang ia mengerti betul bahwa Allah yang memimpinnya sejauh ini untuk melakukan pekerjaan yang Allah kehendaki?

Lalu kata Yusuf kepada saudara-saudaranya itu: "Marilah dekat-dekat." Maka mendekatlah mereka. Katanya lagi: "Akulah Yusuf, saudaramu, yang kamu jual ke Mesir. Tetapi sekarang, janganlah bersusah hati dan janganlah menyesali diri, karena kamu menjual aku ke sini, sebab untuk memelihara kehidupanlah Allah menyuruh aku mendahului kamu. (Kejadian 45:4-5)

Demikianpun sama halnya dengan kita, kita akan dapat melakukan pekerjaan yang Bapa kehendaki, saat kita mengerti dan menyadari, ada atribut Ilahi yang menempel pada tubuh kita, dan kita mempunyai kuasa, itu artinya kita sanggup melakukan pekerjaan Bapa. Kita haruslah mengerti posisi kita, dan tidak lagi dikuasai oleh keadaan, dikuasai oleh dosa, dan membiarkan diri kita tidak bersekutu dengan Bapa di Surga. Kita haruslah mengerti betul akan hal ini, bahwa Allah mau supaya kita mengerjakan pekerjaanNya, dan kita menjalaninya karena kita menegerti.

Ada banyak pekerjaan yang menunggu untuk kita kerjakan,
Olehkarenanya, mari kita kerjakan dengan maksimal dengan tidak berbantah-bantahan, karena kita tahu bahwa Allah kita luar biasa, dan hidup kita luar biasa! Let’s do it!


Together, we are better and stronger!
Imanuel!!!

Komentar

Postingan Populer