LOYALITAS bukan hanya sebuah KATA
Tidak terasa kita sudah berada di minggu
terakhir di bulan Oktober ini, tetapi biarlah tema bulan ini mengenai LOYALITAS
tidak hanya ada di bulan ini saja, melainkan selalu kita hidupi menjadi
karakter, dan nilai yang mendarah daging dalam setiap pribadi kita. Karena kita
percaya, tema yang diberikan begitu luar biasa dan tidak kebetulan. Amin!
Loyal adalah sebuah kata yang memang mudah
diucapkan, tetapi tunggu dulu! Ternyata loyal tidak mudah dipraktikkan
dibandingkan dengan hanya diucapkan saja. Karena loyalitas haruslah dibuktikan
dan juga di ekspresikan.
Seperti loyalitas seorang Maria, yang meminyaki
kaki Tuhan Yesus dan menyekanya dengan rambutnya sendiri, sebagai bukti dan
ekspresi loyalitasnya terhadap Tuhan. Ia mengerti betul bahwa hidupnya yang ia
boleh terima dari Tuhan Yesus adalah sesuatu yang sangat mahal dibandingan
dengan apapun, maka daripada itu ia habis-habisan dengan Tuhan, ia tid
ak pernah
melakukan yang tanggung-tanggung, karena ia MENGERTI. Karena bagaimana bisa
kita menunjukkan loyalitas tanpa kita membuktikan dan mengekspresikannya?
‘Loyal itu sulit’. Untuk kita bisa loyal
sebetulnya adalah sulit, mengapa? Karena pada dasarnya kita memang tidak loyal,
sejak masa Adam dan Hawa, saat mereka berada di taman Eden dan memakan buah
dari pohon pengetahuan, itu membuktikan bahwa memang manusia tidak loyal.
Memang loyal itu sulit, tetapi bukan berarti kita tidak bisa loyal. Kita bisa
loyal! Dan kita bisa membuktikan loyalitas kita itu. Ingatlah, seorang yang
loyal pantas untuk dihormati, karena loyalitasnya.
Jikalau kita adalah seorang yang loyal, kita
tidak mungkin main-main. Seperti Daud saat ia dan orang-orangnya berada di
dalam gua Adulam, dan banyak pasukan yang berkemah di luar gua, karena
banyaknya sehingga mereka menetap di gua, lalu timbullah keinginan Daud untuk
minum air, karena pasti mereka sangatlah kehausan, saat pahlawan-pahlawan Daud
mendengar hal tersebut, mereka tidak tanggung-tanggung langsung menerobos
perkemahan orang Filistin dengan berani untuk menimba air, dan Tuhan menyertai
mereka, sebab mereka selamat. Tetapi saat didapati Daud, tidak sedikitpun dari
air tersebut ia minum, meskipun ia sangatlah kehausan.
Dari kisah ini kita belajar, bahwa ‘loyal itu
berisiko’ dan ada harga yang harus dibayar. Daud pun begitu menghargai
loyalitas dari ketiga perwiranya tersebut, dan ia berbuat hal yang luar biasa
yang belum tentu semua orang dapat lakukan, yakni mempersembahkan air timbaan
tersebut sebagai korban curahan. Ia habis-habisan untuk Tuhan.
“Lalu timbullah keinginan pada Daud, dan ia berkata: "Sekiranya ada orang yang memberi aku minum air dari perigi Betlehem yang ada dekat pintu gerbang!" Lalu ketiga pahlawan itu menerobos perkemahan orang Filistin, mereka menimba air dari perigi Betlehem yang ada dekat pintu gerbang, mengangkatnya dan membawanya kepada Daud. Tetapi Daud tidak mau meminumnya, melainkan mempersembahkannya sebagai korban curahan kepada TUHAN, katanya: "Jauhlah dari padaku, ya TUHAN, untuk berbuat demikian! Bukankah ini darah orang-orang yang telah pergi dengan mempertaruhkan nyawanya?" Dan tidak mau ia meminumnya. Itulah yang dilakukan ketiga pahlawan itu.” (2 Sam 23:15-17 TB)
Setelah kita membaca kisah-kisah luar biasa di
atas, mengenai sikap hati dan karakter loyalitas ini, sebetulnya kita belum
seberapanya, maka daripada itu sekalipun loyal itu sulit dan loyal itu
berisiko, tetapkan hati kita dan buktikan bahwa kita bisa loyal, dan bukan
hanya loyal yang di mulut saja, atau loyal hanya karena tema bulan ini adalah
mengenai loyalitas, tetapi loyal yang benar-benar adalah hidup kita! Seperti
kita loyal kepada Tuhan, tidak semudah saat kita mengucapkannya, karena untuk
mendapat penghormatan dari Tuhan itu tidak mudah. Karena Tuhan amat menghargai
seorang yang loyal.
Adakah Tuhan dapati bahwa kita-kita ini adalah
orang yang memang benar LOYAL? Loyal terhadap Tuhan, orang tua, pemimpin
rohani, dan otoritas di atas kita?
Loyalitas bukan hanya sebuah kata, dan loyalitas tidak hanya cukup di ucapkan saja,
tetapi loyalitas harus dibuktikan!
Selamat berjuang! Together, we are better and stronger!
IMANUEL!!!
Komentar
Posting Komentar