APA YANG SEBENARNYA SESAT ITU?
"Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas. Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka. Dapatkah orang memetik buah anggur dari semak duri atau buah ara dari rumput duri? Demikianlah setiap pohon yang baik menghasilkan buah yang baik, sedang pohon yang tidak baik menghasilkan buah yang tidak baik. Tidak mungkin pohon yang baik itu menghasilkan buah yang tidak baik, ataupun pohon yang tidak baik itu menghasilkan buah yang baik. Dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, pasti ditebang dan dibuang ke dalam api. Jadi dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka. Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga. Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"(Matius 7:15-23)
Shalom Prajurit Kristus!
Apa yang ada dalam benak kita saat kita mulai
mendengar kata “SESAT”?
Hari ini kita akan membahas mengenai ‘Pengajaran
Sesat’ yang seringkali kita konotasikan dengan ajaran-ajaran aliran lain yang
kita anggap sudah jelas menyimpang dari kebenaran firman Tuhan.
Menurut kita, apakah definisi pengajaran yang
sesat itu?
Saat kita ditanya hal demikian, maka pada
umumnya kita akan menjawab hal-hal seperti Illuminati, Anti-Christ, Hypergrace
dan sebagainya.
Ya benar, semua itu sudah jelas sekali
bertentangan dengan Firman Tuhan. Tetapi sadarkah kita bahwa sesungguhnya
penyesatan tidak hanya berbentuk seperti hal-hal diatas saja.
Seperti dinyatakan dalam Matius 7:15 :
"Waspadalah
terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba,
tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas.”
Jika kita simak baik-baik, domba sudah pasti setiap
kita, yakni anak-anak Tuhan. Tidak ada hal lain yang dianalogikan sebagai domba
kecuali setiap kita. Itu artinya sebenarnya ‘nabi-nabi’ palsu itu sebenarnya
ada di tengah-tengah kita. Maka Illuminati, Hypergrace, Anti-Christ dan lain
sebagainya sebenarnya sudah jelas bukanlah domba dan jelas tidak berada di
lingkungan domba berada. Justru kita harus berhati-hati dengan domba yang
sebenarnya adalah serigala yang buas, yang sekilas terlihat sama, tetapi sebenarnya
didalamnya adalah serigala.
Nabi-nabi palsu tersebut bisa jadi siapa saja.
Jikalau kita tidak mawas diri, jangan-jangan ternyata kita juga adalah penyesat
tersebut?
Sungguh ngeri benar jika kita mendengar
kenyataan ini, tetapi memang benar! Dan kebenaran ini harus tetap disampaikan,
agar kita benar-benar hidup dengan sungguh-sungguh dan memperhatikan bagaimana
cara kita hidup!
Dalam kita hidup memuridkan dan dimuridkan,
kita memberikan hidup kita menjadi teladan, terutama para pemurid yang
sebenarnya sedang meng-copy hidupnya bagi para murid-muridnya. Tetapi
pertanyaan besarnya “Apa yang sedang kita copy bagi murid kita? Teladan apa
yang kita berikan? Kebenarankah yang kita sampaikan?” atau ternyata kita-kita
inilah yang ternyata adalah serigala yang menyamar seperti domba tersebut?
Siapa yang tahu hal ini? Tentunya masing-masing
kita tahu dan dapat mengenalinya. Dari mana kita dapat mengenalinya? Jelas dari
buahnya! Karena tidak mungkin pohon yang baik menghasilkan buah yang tidak baik
dan demikian pula sebaliknya.
Maka dari itu mari kita cek buah kita masing-masing.
Hasilkanlah buah-buah yang tetap yang sesuai dengan kebenaran Firman Tuhan.
Pastikan bahwa kita terus introspeksi diri dan
mawas diri. Memang kita sudah tahu Firman Tuhan, tetapi tahu saja tidaklah
cukup! Lakukan apa yang benar dan sesuai dengan Firman Tuhan! Karena FILTER
kita itu adalah TUHAN dan juga HATI NURANI kita sendiri. Maka daripada itu sangatlah
penting untuk kita memiliki hubungan yang sungguh melekat dengan Tuhan dan hati
nurani yang murni.
Biarlah Firman Tuhan yang menjadi barometer di
hidup kita dan jangan sampai kita menjadi penyesat-penyesat yang mulai
menghilangkan arah kebenaran Firman Tuhan bagi murid-murid dan bahkan generasi
kita.
Karena bukan orang yang pelayanan yang akan
masuk Kerajaan Sorga, dan bukan orang-orang yang ‘sakti’ yang akan masuk dalam
Kerajaan Sorga. Tetapi orang-orang yang melakukan kehendak Bapa di Sorga! Maka
daripada itu, hendaklah kita MAWAS DIRI!
Tuhan memberkati. TBS
Imanuel!
Komentar
Posting Komentar