TUHAN MEMPERHATIKAN UMAT-NYA



Dewasa ini kita melihat keadaan dunia yang semakin hari terlihat semakin tidak bermoral. Namun, apakah benar bahwa Tuhan tetap memperhatikan kita dan selalu ada untuk kita?

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, sebaiknya kita ‘berkaca’ sejenak.

Apakah ukuranmu untuk menilai perhatian Tuhan?
Apakah kekayaan? Ketenaran? Kekuasaan? Kecantikan? Atau kepintaran?

Jika kekayaan adalah ukurannya, mengapa Adolf Merckle, seorang milyuner Jerman mati bunuh diri?
Jika ketenaran adalah ukurannya, mengapa Michael Jackson, seorang artis terkenal di dunia meninggal karena overdosis obat penenang?
Jika kekuasaan adalah ukurannya, mengapa Getulio Vargas, Presiden Brazil menembak dirinya sendiri karena kekecewaan?
Jika kecantikan adalah ukurannya, mengapa Marilyn Monroe, artis tercantik pada eranya meninggal karena overdosis obat tidur?
Jika kepintaran adalah ukurannya, mengapa Thierry Costa, dokter Perancis terkenal bunuh diri karena merasa dituduh secara tidak adil mengenai kematian seorang pasien.

Jadi, jika semua itu bukanlah ukuran yang tepat untuk menilai perhatian Tuhan, lalu apakah ukurannya?
Berikut adalah ukuran bahwa Tuhan memperhatikan kita:

1. Tuhan memilih kita.
Jika Tuhan tidak memilih kita, tidak mungkin kita semua dapat berada di tempat kita sekarang. Kelahiran kita adalah rencana Allah. Segala hal dan proses yang terjadi dalam hidup kita pun rencana Tuhan karena Ia memilih setiap kita. Bahkan jika saat ini kamu membaca artikel ini pun karena Tuhan telah memilihmu dan Tuhan mau menyatakan bahwa Ia amat mengasihi dan memperhatikan kamu.

2. Tuhan menempatkan orang-orang yang tepat disekeliling kita
Orang-orang yang tepat di sekeliling kita, seperti keluarga dan komunitas kita yang siap menolong, menopang dan menguatkan kita. Memang orang-orang terdekat kita mungkin tidak selalu ‘baik’ dan ‘manis’ menurut pemandangan kita. Ada kalanya kita mengalami gesekan atau selisih paham dengan mereka, namun percayalah itu semua karena Tuhan memperhatikan kita. Mengapa? Karena lebih baik Tuhan memberikan ‘obat’ yang ‘pahit’ daripada ‘racun’ yang ‘manis’ bagi diri kita. Jadi, bersyukurlah.

3. Tuhan menempatkan sesama untuk kita dapat menyalurkan kasih Tuhan
Ini juga adalah bukti bahwa Tuhan memperhatikan kita. Ia mau kita hidup sama seperti Kristus telah hidup. Kristus hidup dengan penuh kasih pada sesama tanpa membedakan suku, ras dan agama. Ia tidak menginginkan kita hidup seperti Laut Mati yang hanya mengalami kasih Tuhan tanpa membagikannya.
“Barangsiapa mempunyai harta duniawi dan melihat saudaranya menderita kekurangan tetapi menutup pintu hatinya terhadap saudaranya itu, bagaimanakah kasih Allah dapat tetap di dalam dirinya? Anak-anakku, marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran.” - 1 Yohanes 3:17-18
Memang mudah untuk berkata bahwa kita mengasihi sesama, namun apakah bukti nyata yang sudah kita lakukan? Masihkah kita menyimpan ribuan alasan untuk tidak menolong sesama yang sedang membutuhkan?
Maukah kita memiliki membagikan kasih Tuhan lewat apapun yang kita miliki saat ini? Lagipula, bukankah segala yang ada pada kita sekarang adalah milik Tuhan?
Lebih baik satu tindakan nyata daripada ribuan rencana tanpa aksi. Jadi, mari mulai bertindak!

Sadarilah bahwa Tuhan mengasihi dan memperhatikan kita dengan sempurna. Saat ini, mari kita mengasihi dan memperhatikan sesama seperti yang telah Tuhan lakukan pada kita.

TBS. Emmanuel!

Komentar

Postingan Populer