SEKARANG
Shalom!
Kita semua percaya bahwa penuaian jiwa-jiwa sedang terjadi, dan kita adalah penuainya.
Mari kita introspeksi diri..
Apakah ini yang kita lakukan?
Kita berdoa untuk pemulihan keluarga/kerabat terdekat/kota dan bangsa. Bahkan sampai mencucurkan air mata tanpa tindakan yang nyata. Kita berlaku seolah-olah kita lebih mengasihi mereka daripada Tuhan mengasihi mereka.
Kita berpikir mencari cara terbaik untuk memberitakan Injil pada mereka. Kita berpikir seolah-olah sebagai bentuk ketulusan dan kecerdikan. Padahal, sadar atau tidak, itu hanyalah bentuk penundaan untuk menyatakan kebenaran Firman Tuhan.
Seringkali kita menggunakan segudang alasan untuk menuai jiwa tanpa sadar bahwa waktu terus berputar. Kedatangan Tuhan Yesus kedua sudah amat sangat dekat.
Tuhan menyelamatkan kita bukan hanya supaya kita saja yang masuk surga. Tuhan menciptakan kita berharga, begitupun yang lain. Tuhan mengasihi kita dengan sempurna, begitupun Tuhan mengasihi mereka.
Kawan, kita dipulihkan untuk memulihkan. Jangan sampai estafet ini berhenti di tangan kita. Sadarlah bahwa ada begitu banyak jiwa yang butuhkan kasih dan kebenaran Kristus lewat hidup kita.
Banyak orang tidak menyadari apa yang ia miliki sampai ia kehilangan hal itu. Seringkali kita juga tidak menyadari bahkan menyia-nyiakan kesempatan untuk memberitakan kebenaran. Jangan sampai kita kehilangan kesempatan itu. Kesempatan yang paling berharga bukan mendapat pekerjaan yang mapan, bukan berkeliling dunia, tetapi kesempatan untuk memberitakan kekekalan.
Bayangkan. Betapa hancurnya hati kita ketika orang terdekat kita pada akhirnya tidak menerima keselamatan. Apakah kontribusi kita dalam kehidupan mereka?
Surga kekal, begitupun neraka kekal. Relakah kita melepaskan orang-orang yang kita kasihi untuk disiksa dalam api yang kekal?
Seberapa rumitkah masalah yang sedang kita hadapi? Berharaplah kepada Allah yang hidup! Jangan biarkan masalah mengubah sikap hati kita pada Tuhan.
Tuhan menciptakan kita begitu dahsyat dengan potensi yang luar biasa. Mengapa merasa cukup menjadi yang biasa-biasa saja? Mengapa puas melakukan hal yang cukup baik ketika kamu bisa lakukan yang jauh lebih baik supaya jiwa-jiwa dimenangkan?
Sadarlah bahwa kita adalah rencana Allah. Tuhan tidak 'iseng' menempatkan kita dalam keluarga kita, sekolah kita, maupun pekerjaan kita. Ada maksud dan tujuan Tuhan.
Mari kita hidup dalam panggilan Tuhan. Jangan tunda melakukan hal yang benar! Pertahankan iman sampai akhir. Lakukan bagian kita SEKARANG!
T.B.S
Emmanuel!
Komentar
Posting Komentar